Polsek Manggala Kawal Aksi Protes Orang Tua Siswa di SMAN 12 Makassar Berakhir Damai Setelah Mediasi dengan Pihak Sekolah

Makassar, 3 Juli 2025 — Aksi protes puluhan orang tua calon siswa yang tidak lulus dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 12 Makassar sempat menyebabkan penutupan jalan di sekitar sekolah, Kamis (3/7) pagi. Sekitar 30 orang tua melakukan blokade di Jl. Moha Lasuloro, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, sebagai bentuk kekecewaan karena anak-anak mereka yang berdomisili dekat sekolah tidak diterima
Aksi yang berlangsung sejak pukul 06.00 WITA ini mendapat pengamanan dari Polsek Manggala yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Kompol Semuel To’longan, SH, MH, MSI, didampingi Wakapolsek Kompol Widodo. Personel kepolisian dengan sigap melakukan pendekatan persuasif kepada massa dan mengawal proses mediasi, blokade jalanpun dibuka oleh massa aksi warga
Mediasi dipimpin oleh Kanit Intelkam Polsek Manggala, Iptu Ronny BS, SH, yang mempertemukan perwakilan orang tua siswa dengan pihak sekolah. Dalam pertemuan tersebut, Kepala Sekolah SMAN 12 Makassar, Dra. Hj. Ariani, menjelaskan bahwa penerimaan siswa baru telah mengikuti regulasi yang berlaku. Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah sebelumnya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang juga dihadiri oleh ketua RT dan RW setempat
Salah satu poin perdebatan muncul dari ketidaksesuaian data jumlah calon siswa yang berdomisili di sekitar sekolah. Sekolah mencatat 26 orang, sementara orang tua mengklaim hanya sekitar 10 anak yang benar-benar tinggal dekat sekolah
Menanggapi tuntutan warga, Kepala Sekolah Dra. Hj. Ariani menyatakan akan segera berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan untuk mencari solusi terbaik
Sesi mediasi yang berlangsung selama sekitar 30 menit berjalan kondusif warga audience langsung dengan pihak sekolah dikawal oleh personil Polsek Manggala sekitar
pukul 09.00 WITA giat rampung massa warga meninggalkan lingkungan sekolah dengan tertib
Kapolsek Manggala, Kompol Semuel To’longan, membenarkan adanya aksi tersebut dan menegaskan bahwa proses penyelesaian berlangsung damai. “Kami langsung melakukan pendekatan kepada warga. Setelah diberi penjelasan dan difasilitasi untuk bertemu pihak sekolah, warga membuka blokade dengan sukarela,” ujarnya
Kompol Semuel juga menyampaikan bahwa setelah pihak sekolah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, empat siswa yang menjadi tuntutan warga kini telah diterima di SMAN 12 Makassar. “Dua siswa sudah diakomodir sejak awal, dan dua lainnya menyusul setelah koordinasi. Total empat siswa sudah diterima,” pungkasnya
Aksi ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi yang baik antara sekolah, orang tua, serta pihak terkait dalam proses PPDB agar tidak terjadi kesalahpahaman yang di kemudian hari