Yumaldi dan Salwa, Kakak Adik Atlet Menembak Berprestasi dari Sulsel yang Ikut Seleksi Catar Akpol 2024
Makassar – Proses seleksi Calon Taruna (Catar) Akademi Kepolisian (Akpol) tingkat pusat tahun 2024 masih berjalan dan dijadwalkan selesai pada akhir Juli ini. Di antara ratusan orang yang mengikuti seleksi, terdapat kakak beradik di antara mereka adalah Yumaldi Limtizadi dan adiknya Salwa Luthfiyyah Limtizadi. Usianya terpaut 1 tahun.
Keduanya perwakilan pengiriman dari Polda Sulawesi Selatan. Keduanya adalah atlet menembak yang sama-sama menyabet medali emas pada ajang kejuaraan menembak di Sulsel.
“Saya mengikuti seleksi Catar Akpol ini bersama adik saya. Saya sendiri punya kompetensi bahasa Inggris aktif, menembak dan menyelam, untuk menembak dan menyelam saya punya lisensi dua hal tersebut,” kata Yumaldi, Kamis (18/7/2024).
Yumaldi punya berbagai prestasi di bidang menembak. Di antaranya Juara 1 Kapolda Sulsel Cup tahun 2021, Juara 1 Tembak Reaksi Porprov Tim dan Individu tahun 2022, Juara 1 Tembak Reaksi HUT Kostrad tahun 2023, Juara 1 Tactical Challenge tahun 2023 dan Juara 2 Shooting Challenge HUT ke-76 Bhayangkara di Sulsel.
Sementara, Salwa adik Yumaldi, juga memiliki sertifikasi di bidang menyelam dan menembak. “Untuk menembak, saya mengikuti beberapa perlombaaan dan pertandingan, mendapatkan penghargaan,” tambah Salwa.
Di antara prestasi di olahraga menembak, kata Salwa, adalah pada tahun 2022 menyabet medali emas kategori ladies di Porprov Sulsel tahun 2022.
“Saya juga meraih medali emas Kapolda Cup (Kapolda Sulsel Cup),” ungkap Salwa.
Berbekal prestasi-prestasi itu, tambah Yumaldi, dia dan adiknya berharap bisa jadi modal kuat untuk mengikuti seleksi Catar Akpol tingkat pusat.
“Dengan kompetensi yang kami miliki, kami berharap bisa mendedikasikannya dengan cara bergabung menjadi bagian dari anggota Polri,” ungkap Yumaldi.
Yumaldi usianya 20 tahun, sementara adiknya Salwa 19 tahun. Yumaldi lulusan SMA Islam Athirah Bukit Baruga, sementara Salwa di SMAN 5 Makassar jurusan MIPA. Ayah mereka seorang anggota Polri yang sudah perwira, sementara ibunya berprofesi sebagai dosen. Mereka berdua telah mengenal olahraga menembak dari kelas 3 SD dan terinspirasi dari ayahnya untuk menjadi anggota Polri.