Polisi Amankan Enam Pelajar Terlibat Penyerangan di Depan Sekolah
Makassar – Enam pelajar diamankan oleh Polsek Ujung Pandang, Polrestabes Makassar, terkait kasus penyerangan yang videonya sempat viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok pelajar berseragam terhadap sesama pelajar.
Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin, dalam konferensi pers, Kamis (08/08/2024) mengungkapkan bahwa aksi tawuran antar pelajar ini melibatkan beberapa sekolah dan terjadi di depan SMAN 16 Amanagappa, Jalan Amanagappa, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar.
“Ada beberapa siswa yang diamankan untuk dimintai keterangan, yaitu ada enam siswa yang saat ini masih diperiksa di Polsek,” ucap AKP Wahiduddin.
Wahiduddin menjelaskan kronologi kejadian, yang bermula pada 4 Agustus saat SMA 11 Makassar menggelar bazar di Jalan Tupai. Kegiatan tersebut kemudian didatangi oleh sekelompok siswa yang diduga berasal dari SMA 16, yang kemudian melakukan pelemparan. Pada keesokan harinya, 5 Agustus, siswa SMA 11 mendatangi SMA 16 dan SMA Kartika, namun situasi berhasil diantisipasi sehingga tidak terjadi perkelahian.
“Pada tanggal 6 Agustus, kelompok yang diduga dari SMA 11 dan SMA 14 kembali mendatangi SMA 16, tetapi tidak terjadi perkelahian. Puncaknya terjadi pada 7 Agustus saat jam pulang sekolah, ketika SMA 16 didatangi oleh siswa dari SMA 11, SMA 14, dan SMA PGRI, serta satu orang alumni PGRI. Terjadi bentrok dan perkelahian di lokasi tersebut,” jelas AKP Wahiduddin.
Pihak kepolisian telah menetralisir perselisihan tersebut dan mengimbau kepada seluruh siswa SMA untuk tidak lagi melakukan kegiatan yang memancing situasi, seperti mendatangi sekolah lain atau melakukan penyerangan.
“Kami juga meminta kepada para orang tua yang memiliki anak yang bersekolah di SMA untuk lebih meningkatkan pengawasan, terutama setelah jam sekolah selesai. Pihak sekolah juga diharapkan dapat lebih memperketat pengawasan terhadap siswanya, termasuk memeriksa barang bawaan agar tidak ada yang membawa senjata tajam, serta mengimbau siswanya untuk tidak melakukan aksi serangan ke sekolah lain,” tambahnya.